Terkait Soal Penghapusan Utang Petani, Mentan Andi Amran Sulaiman Sebut Diatur Lewat Perpres

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 28 Oktober 2024 - 22:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (Instagram.com/@kemhanri)

Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (Instagram.com/@kemhanri)

HAIBISNIS.COM – Ketentuan soal penghapusan utang petani akan diatur melalui Peraturan Presiden, yang akan menjadi kabar baik bagi petani Indonesia.

Saat ini rencana pemutihan atau penghapusan utang/kredit macet petani akan dibahas secara bersama-sama berbagai pihak.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan hal itu dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/10/2024).

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Itu nanti kita bahas bersama lagi,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman.

“Ya doakan,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan pembicaraan dengan lembaga keuangan akan dibahas lagi lebih lanjut.

Presiden akan Lakukan Pemutihan Utang Sebanyak 6 Juta Petani, Neayan, hingga UMKM

Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah akan memikirkan solusi atas utang petani, nelayan serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di perbankan.

“Insyaallah lah kalau memang itu sesuatu yang untuk kepentingan para petani, UMKM, pasti akan kita pikirkan,” ujar Prasetyo.

Dia menyampaikan hal itu usai mengikuti retret kabinet di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024)

Menurut Pras, hingga saat ini pemerintah belum secara khusus membahas terkait kredit macet petani dan nelayan di perbankan.

Presiden Prabowo Subianto dikabarkan berencana menghapus utang kredit macet.

Sedikitnya enam juta petani, nelayan, hingga UMKM di perbankan, melalui penerbitan Peraturan Presiden soal pemutihan utang.

Pemutihan utang diharapkan dapat membuka kembali akses petani, nelayan dan UMKM kepada pembiayaan perbankan.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Ekonominews.com dan Infofinansial.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Topikindonesia.com dan Jabarraya.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Cara Kerja Press Release Berbayar: Jaminan Publikasi dan Kendali Narasi Bisnis
Penurunan Tarif AS Dorong Reformasi Biaya Produksi Domestik Indonesia
Trump Kirim Surat Tarif Baru ke 30 Negara, Tensi Perang Dagang Meningkat
IEU-CEPA Siap Disepakati, Produk Indonesia Bisa Masuk Eropa Bebas Bea
Kinerja Bayan Resources Buktikan Batu Bara Tetap Relevan bagi Asia
Kekayaan Low Tuck Kwong Capai USD 27,5 Miliar di Tengah Isu ESG
Pemerintah Perketat Aturan, Iklan Jual Pulau Kecil Terancam Ditutup
Ekonomi Melemah, Tapi Utang Meroket: Indonesia Dikepung Dua Sisi

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 06:20 WIB

Cara Kerja Press Release Berbayar: Jaminan Publikasi dan Kendali Narasi Bisnis

Kamis, 17 Juli 2025 - 13:41 WIB

Penurunan Tarif AS Dorong Reformasi Biaya Produksi Domestik Indonesia

Minggu, 13 Juli 2025 - 07:23 WIB

IEU-CEPA Siap Disepakati, Produk Indonesia Bisa Masuk Eropa Bebas Bea

Selasa, 8 Juli 2025 - 08:14 WIB

Kinerja Bayan Resources Buktikan Batu Bara Tetap Relevan bagi Asia

Selasa, 8 Juli 2025 - 08:04 WIB

Kekayaan Low Tuck Kwong Capai USD 27,5 Miliar di Tengah Isu ESG

Berita Terbaru

BRICS Butuh Strategi Jangka Panjang untuk Peran Global Lebih Besar. (Facebook.com @Setkab RI)

Internasional

Dolar AS Tetap Jadi Raja, BRICS Dinilai Butuh Strategi Jangka Panjang

Jumat, 18 Jul 2025 - 07:15 WIB