Ekonomi Indonesia Terbesar Nomor 4 di Dunia, Presiden Prabowo Subianto Beberkan Proyeksi Goldman Sachs,

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 26 Februari 2025 - 12:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden RI Prabowo Subianto saat Penutupan Kongres VI DPP Partai Demokrat di Jakarta. (Facebook.com @Agus Yudhoyono)

Presiden RI Prabowo Subianto saat Penutupan Kongres VI DPP Partai Demokrat di Jakarta. (Facebook.com @Agus Yudhoyono)

JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan bahwa masa depan Indonesia cerah, khususnya di bidang ekonomi.

Hal ini Prabowo sampaikan saat berbicara di Kongres Partai Demokrat, Selasa (25/2/2025) di Jakarta.

“Yang akan nikmati adalah kalian-kalian. Saudara-saudara, yang muda-muda. Yang melihat Indonesia gelap itu siapa?” kata Prabowo.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prabowo mengatakan masa depan Indonesia yang cerah ini diprediksi oleh Goldman Sachs, perusahaan investasi dan keuangan dunia.

Goldman Sachs memproyeksikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2050 mendatang.

“Ada suatu prediksi ekonomi dan statistik. Saudara-saudara, mereka mengatakan nomor satu akan Tiongkok menyalip Amerika.”

“Nomor dua adalah Amerika. Nomor tiga India. Ini Goldman Sachs,” ujar Prabowo.

“indonesia nomor empat. [Tahun] 2050,” lanjutnya.

Prabowo pun mengatakan dengan demikian Indonesia akan menyalip negara-negara besar lainnya, seperti Jerman, Inggris, hingga Jepang.

“Kan keren Indonesia di atas Jerman. Di atas Jepang, di atas Inggris, di atas Prancis.”

“Kok Indonesia gelap?” ujar Prabowo, diiringi tepuk tangan hadirin.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Cara Kerja Press Release Berbayar: Jaminan Publikasi dan Kendali Narasi Bisnis
Penurunan Tarif AS Dorong Reformasi Biaya Produksi Domestik Indonesia
Trump Kirim Surat Tarif Baru ke 30 Negara, Tensi Perang Dagang Meningkat
IEU-CEPA Siap Disepakati, Produk Indonesia Bisa Masuk Eropa Bebas Bea
Kinerja Bayan Resources Buktikan Batu Bara Tetap Relevan bagi Asia
Kekayaan Low Tuck Kwong Capai USD 27,5 Miliar di Tengah Isu ESG
Pemerintah Perketat Aturan, Iklan Jual Pulau Kecil Terancam Ditutup
Ekonomi Melemah, Tapi Utang Meroket: Indonesia Dikepung Dua Sisi

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 06:20 WIB

Cara Kerja Press Release Berbayar: Jaminan Publikasi dan Kendali Narasi Bisnis

Kamis, 17 Juli 2025 - 13:41 WIB

Penurunan Tarif AS Dorong Reformasi Biaya Produksi Domestik Indonesia

Minggu, 13 Juli 2025 - 07:23 WIB

IEU-CEPA Siap Disepakati, Produk Indonesia Bisa Masuk Eropa Bebas Bea

Selasa, 8 Juli 2025 - 08:14 WIB

Kinerja Bayan Resources Buktikan Batu Bara Tetap Relevan bagi Asia

Selasa, 8 Juli 2025 - 08:04 WIB

Kekayaan Low Tuck Kwong Capai USD 27,5 Miliar di Tengah Isu ESG

Berita Terbaru

BRICS Butuh Strategi Jangka Panjang untuk Peran Global Lebih Besar. (Facebook.com @Setkab RI)

Internasional

Dolar AS Tetap Jadi Raja, BRICS Dinilai Butuh Strategi Jangka Panjang

Jumat, 18 Jul 2025 - 07:15 WIB