Wujudkan Swasembada Pangan Nasional Berkelanjutan, Kementan Kolaborasi dengan Kemdiktisaintek

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 25 Februari 2025 - 10:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

6Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam Forum Diskusi Perguruan Tinggi Dengan Mentan dan Mendikti Saintek, di Kanpus Kementan, Jakarta. (Dok. Kementan)

6Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam Forum Diskusi Perguruan Tinggi Dengan Mentan dan Mendikti Saintek, di Kanpus Kementan, Jakarta. (Dok. Kementan)

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) menjalin kerja sama strategis.

Dalam penelitian dan pengembangan sektor pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Sinergi ini bertujuan meningkatkan produktivitas komoditas pertanian dengan memanfaatkan riset dan inovasi teknologi dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai bentuk komitmen, Kementan dan Kemdikti Saintek menandatangani Nota Kesepahaman (MoU).

Untuk penelitian jangka panjang dan berkelanjutan pada komoditas berproduktivitas rendah, seperti padi, jagung, bawang putih, tebu, sapi, kedelai, pupuk, ubi kayu, dan gandum.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa kolaborasi ini mencakup penelitian mendalam guna meningkatkan produktivitas pertanian.

Penelitian ini melibatkan dosen dan mahasiswa mulai dari jenjang S1 hingga S3 untuk mendorong inovasi yang mampu meningkatkan hasil secara signifikan.

“Salah satu target utama adalah meningkatkan produksi padi dari 10 ton menjadi 30 ton per hektar.”

“Jika semua pihak terlibat, saya yakin target ini tercapai, meski butuh waktu yang panjang.”

“Yang penting arahnya sudah jelas,” ujar Mentan Amran dalam Forum Diskusi Perguruan Tinggi Dengan Mentan dan Mendikti Saintek, di Kanpus Kementan, Jakarta, Senin (24/2/2025)

Mentan Amran juga menekankan pentingnya hilirisasi hasil penelitian yang dapat bermanfaat langsung untuk masyarakat.

Termasuk memberikan hak paten mahasiswa ke industri atau mengarahkan inovasi pertanian ke Kementan untuk meningkatkan kesejahteraan.

Teknologi alat pertanian yang lebih efisien dan terjangkau juga akan terus dikembangkan dalam upaya mendukung sektor pertanian yang berkelanjutan.

“Yang sudah berhasil harus terus ditingkatkan, sementara yang belum diteliti secara mendalam harus kita dorong agar mendapat perhatian lebih,” tutup Mentan Amran

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto menambahkan bahwa sektor pendidikan memiliki peran penting.

Dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang dibutuhkan untuk mendukung kemajuan sektor pangan.

“Industri pangan memerlukan SDM yang berkualitas, dan melalui sinergi ini, kita dapat menghasilkan SDM yang kompeten dan siap mengatasi tantangan di sektor pangan,” kata Mendikti Saintek Brian.

Selain itu, Kemdikti Saintek akan berperan aktif dalam mendukung pengembangan riset dan teknologi yang dapat mendongkrak ketahanan pangan nasional

Termasuk peningkatan produktivitas lahan dan pemetaan ketahanan pangan.

Mendikti Saintek Brian juga menegaskan bahwa menjaga ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sektor pendidikan, dan masyarakat.

Dalam upaya mendukung riset ini, anggaran untuk penelitian dan pengembangan telah dialokasikan oleh Kementan dan Kemdikti Saintek.

Setiap perguruan tinggi akan memfokuskan penelitian pada bidang keahlian masing-masing, seperti IPB untuk padi, Universitas Andalas untuk gandum, dan Universitas Brawijaya untuk peternakan sapi.

Kolaborasi antarperguruan tinggi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi jangka pendek maupun jangka panjang.

Melalui sinergi yang erat antara Kementan dan Kemdikti Saintek, Indonesia diharapkan dapat mencapai swasembada pangan.

Dan menjadi negara yang mandiri dalam sektor pangan, sejajar dengan negara-negara maju lainnya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Hutannews.com dan Mediaemiten.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.com dan Kilasnews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Haijateng.com dan Hariancirebon.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Cara Kerja Press Release Berbayar: Jaminan Publikasi dan Kendali Narasi Bisnis
Penurunan Tarif AS Dorong Reformasi Biaya Produksi Domestik Indonesia
Trump Kirim Surat Tarif Baru ke 30 Negara, Tensi Perang Dagang Meningkat
IEU-CEPA Siap Disepakati, Produk Indonesia Bisa Masuk Eropa Bebas Bea
Kinerja Bayan Resources Buktikan Batu Bara Tetap Relevan bagi Asia
Kekayaan Low Tuck Kwong Capai USD 27,5 Miliar di Tengah Isu ESG
Pemerintah Perketat Aturan, Iklan Jual Pulau Kecil Terancam Ditutup
Ekonomi Melemah, Tapi Utang Meroket: Indonesia Dikepung Dua Sisi

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 06:20 WIB

Cara Kerja Press Release Berbayar: Jaminan Publikasi dan Kendali Narasi Bisnis

Kamis, 17 Juli 2025 - 13:41 WIB

Penurunan Tarif AS Dorong Reformasi Biaya Produksi Domestik Indonesia

Minggu, 13 Juli 2025 - 07:23 WIB

IEU-CEPA Siap Disepakati, Produk Indonesia Bisa Masuk Eropa Bebas Bea

Selasa, 8 Juli 2025 - 08:14 WIB

Kinerja Bayan Resources Buktikan Batu Bara Tetap Relevan bagi Asia

Selasa, 8 Juli 2025 - 08:04 WIB

Kekayaan Low Tuck Kwong Capai USD 27,5 Miliar di Tengah Isu ESG

Berita Terbaru

BRICS Butuh Strategi Jangka Panjang untuk Peran Global Lebih Besar. (Facebook.com @Setkab RI)

Internasional

Dolar AS Tetap Jadi Raja, BRICS Dinilai Butuh Strategi Jangka Panjang

Jumat, 18 Jul 2025 - 07:15 WIB